REAKSI TRANSFUSI
No.
|
Reaksi
dan Penyebab
|
Tanda
dan Gejala
|
1
|
Alergi
ü
Alergen pada darah donor
ü
Darah donor hipersensitif terhadap obat-obat tertentu
|
Anafilaksis
(menggigil, pembengkakan wajah, edema laring, pruritus, urtikaria, mengi,
demam, mual dan muntah )
|
2
|
Kontaminasi
bakteri
ü
Organisme yang dapat bertahan hidup dalam suhu dingin , seperti
pseudomonas dan staphylococcus
|
Menggigil,
demam, muntah, kram abdomen, diare, syok, tanda-tanda gagal ginjal
|
3
|
Febris
ü
Lipopolisakarida bakteri
ü
Antibodi antileukosit resipien melawan leukosit donor
|
Suhu lebih
dari 104◦F (40◦C), menggigil, sakit kepala, kemerahan di wajah, palpitasi,
batuk, dada sesak, peningkatan denyut jantung, nyeri panggul
|
4
|
Hemolitik
ü
Inkompatibilitas ABO atau Rh
ü
Inkompatibilitas intradonor
ü Uji silang darah yang
tidak tepat
ü Penyimpanan darah yang
tidak tepat
|
Nyeri dada,
dispnea, kemerahan di wajah, demam, mengigil, gemetar, hipotensi, nyeri
panggul, hemoglobinuria, oliguria, keluar darah pada tempat penginfusan atau
tempat insisi bedah, sensasi terbakar di sepanjang vena tempat masuk darah,
syok, gagal ginjal.
|
5
|
Inkompatibilitas
protein plasma
ü
Inkompatibilitas immunoglobulin-A
|
Nyeri abdomen,
diare, dispnea, menggigil, demam, kemerahan di wajah, hipotensi
|
Intervensi keperawatan
Jika terjadi suatu reaksi transfusi maka yang dilakukan adalah:
·
Hentikan transfusi
·
Kaji pasien
·
Beritahukan dokter
·
Ikuti kebijakan dan
prosedur lainnya dari institusi anda dalam menghadapi reaksi transfusi
0 comments:
Post a Comment